Filantropis Muda, Mahasiswa FEB UMSIDA

Ulfah Dwi Raniah Putri. mahasiswi yang lincah dengan segudang aktifitas. Kuliah di jurusan Akuntansi semester 7, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammasiyah Sidoarjo. Ulfa juga memiliki aktivitas lain di luar kampus, mengelola toko online, dengan nama Cantik Project Sidoarjo.

Ulfa mengawali bisnis online sejak di semester 3, dengan berjualan baju oldsshop melalui group BBM. “Saya ingin menambah uang jajan dan bayar kuliah secara mandiri,” katanya.

Pengalaman pertama berwirausaha online menempa dirinya untuk terus bergiat lagi. Suatu hari, Ia berpikir usahanya kurang menjangkau luas dari sisi pemasaran.  Selanjutnya, saluran daring ditambah lagi melalui instagram.

Tidak puas sampai di situ, Ulfa merambah bisnis online lain, kali ini bisnis kosmetik targetnya. Menurut mahasiswi yang aktif di BEM FEB ini, variasi jualan online kosmetik beragam produknya, antara lain Skincare Cream pagi, Cream malam, Sabun, Toner Serum , Hand body, Masker wajah dan Scrub.

Peminat toko online Cantik Project Sidoarjo, selain dari Sidoarjo, Pasuruan dan Surabaya ada juga yang dari Malang, Madura, Bandung, Jakarta, Sulawesi, Bangka, Belitung, Bali, Martapura, ungkapnya kepada Yekti Pitoyo dari Lazismu (25/1/2018).

Pemasarannya via Instagram dikuatkan dengan endorse selebgram serta promosi via IG Customer. Para pemburu kosmetik kebanyakan perempuan usia 17 sampai 50 tahun. Di samping itu, Ulfa juga menerima reseller untuk produk dari Cantik Project Sidoarjo. Sampai saat ini, omset penjualannya perbulan berkisar Rp 5.500.000 – Rp 10.000.000, Ulfa pun bisa memenuhi impiannya biaya kuliah sendiri.

Menjalani bisnis sambil kuliah memang gampang-gampang susah. Di samping mengerjakan tugas-tugas akademik bisnis tetap harus jalan. Tantangannya juga berat. Itu harus dihadapi sampai nantinya berbuah manis. Sosok mahasiswa tentu identik dengan tugas, kegiatan organisasi.

“Status sebagai mahasiswa entrepreneur itu yang saya jalani saat ini, keren lhoo,” cerita gadis lajang dua bersaudara ini penuh senyum.

Bila mau bisnis, yang harus dihilangkan ‘gengsi’. Jangan takut gagal ataupun rugi, hal itu wajar dalam dunia bisnis, bisa menjadi pelajaran untuk ke depannya. “Terakhir jangan lupa sedekah, banyak keajaiban dari infak dan sedekah,” beber Ulfa.

Belum lama ini Ulfa mengajak teman-temannya dari kelompok KKN T di Pranti ke kantor Lazismu Umsida untuk menyalurkan infak sebesar Rp.1.350.000.

Dana infak itu dari teman temannya, yang kebetulan Ulfah sebagai bendahara. Menurut amil Lazismu Umsida, Yekti Pitoyo kepada media Matahati (6/2/2018), Ulfa tercatat sebagai salah satu mahasisiwa UMSIDA yang menjadi donatur tetap di Lazismu Umsida,

Semoga banyak Ulfa-Ulfa lain yang memiliki jiwa entreupeneur dan juga jiwa filantropis. (KLL-UMsida)