Tak Perlu Uang Untuk Bersedekah

Semangat filantropi dan fastabiqul khoirot, itulah yang terlihat dari Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab UMSIDA, Annisa Khusnul Khotimah. Hampir setiap hari di waktu luangnya Annisa mencari botol plastik, memungutnya dan mengumpulkannya. Sampai di rumah botol – botol plastik yang ia temukan dan kumpulkan di bersihkan isinya kemudian dipisah plastik labelnya lalu ia kumpulkan lagi menjadi satu keresek besar. Sampai esok pagi harinya ia bawa botol-botol tersebut pergi dari rumah dan berangkat menuju kampus.

Mungkin dari kita bertanya, untuk apa itu sampah botolnya? Apakah Annisa bekerja sebagai pemulung untuk membiayai kuliahnya? Apa ia tidak malu dengan perbuatannya?

Ternyata betapa mulia perbuatan yang dilakukan oleh Annisa Khusnul Khotimah. Ia beristiqomah untuk membatu orang-orang yang tidak mampu dengan bersedekah melalui sampah plastik. Bukan uang yang ia cari bukan kekayaan yang ia inginkan dari menjual sampah plastik namun ia hanya ingin mendapat pahala Allah melalui sedekah sampah plastik ke LAZISMU UMSIDA.

Semenjak di umumkannya LAZISMU UMSIDA bisa menerima sampah sebagai sedekah, Annisa rajin sekali bersedekah. Hampir setiap pagi kami LAZISMU UMSIDA menerima botol yang ia kumpulkan. Tidak malu mengumpulkan botol-botol plastik tidak perduli apa yang diucapkan orang, ia tetap istiqomah ingin bersedekah melalui botol plastik.

Perbuatan Annisa ini menjadi motivasi kita dan memberi inspirasi bagi kita. Kita mampu untuk membeli botol minuman tapi tidak mampu untuk bersedekah, namun kita bisa menyimpan botol plastik bekas minuman yang kita beli untuk di sedekahkan. Dengan begitu kita dapat bersedekah sekaligus turut melestarikan lingkungan dan membantu mengurangi polusi serta pencemaran karena sampah plastik.

Mari berlomba lomba dalam kebaikan untuk meraih rida Allah Swt dengan bersedekah sampah. Dengan membiasakan sedekah sampah, Insya Allah lingkungan akan lebih indah, dan hidup pun akan semakin berkah.

— “Sampahmu membantu kami”