Filantropis Muda Lazismu Umsida, Untuk NTB

Gerakan Filantropi Muda di kalangan kampus Umsida mulai bergeliat. Mahasiswa Umsida yang hampir 60 % mengambil kuliah kelas malam, sebagian besar sudah memiliki penghasilan. Potensi ini menjadi perhatian dalam mengembangkan gerakan Filantropi di lingkungan kampus. Menjadi garapan gerakan pengembangan fundraising di Lazismu Umsida.

Gerakan Filantropi Muda Lazismu Umsida, yang beberapa waktu lalu telah mengadakan kelas Amil berbasis kampus, menggulirkan Program GIZMA (Gerakan Zakat Infaq Mahasiswa).

Dengan program GIZMA para relawan yang menyebar di 9 Fakultas, setiap kamis berkeliling untuk mensosialisasikan dan memberikan motivasi jiwa berbagi. Bagi mahasiwa yang belum bekerja/memiliki penghasilan bisa mengasah jiwa filantropis dengan menyisihkan uang sakunya dengan infaq lewat kotak GIZMA. Sedangkan bagi mahasisiwa yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan diharapkan bisa menyalurkan Zakat profesinya melalui Lazismu Umsida. Perlahan tapi pasti, gerakan Lazismu Umsida ini mulai dikenal di lingkungan civitas academika Umsida.

Kedermawanan dan semangat berbagi di lingkungan mahasiswa semakin meningkat, terbukti hari ini, Jumat, 31 Agustus 2018, Yeni Faridah, mahasiswi semester 8, Teknologi Informatika, yang juga karyawati di pabrik sepatu ECCO, menyumbangkan sebagian rejekinya untuk saudara kita di Lombok/NTT yang terdampak bencana gempa bumi, sebesar Rp.800.000.
Setelah kemaren secara berjamaah mahasiswa Teknik Informatika, penggalangan dana untuk bencana gempa bumi Lombok/NTB, terkumpul Rp.3.800.000,-.

Sosialisasi dan edukasi tentang ZIS di lingkungan mahasiswa yang telah memiliki penghasilan/bekerja, yang rata rata mengambil kelas malam, akan menjadi prioritas program pengembangan Lazismu Umsida. Membuka kantor layanan jam malam, mungkin akan menjadi solusi. Sehingga mahasiswa kuliah kelas malam yang ingin menyalurkan donasinya bisa terlayani.